VGA Card langka dan meroket akibat kripto miner

 


Harga bitcoin meroket dan mencatat sejarah baru dengan nilai hingga 472 juta rupiah per satu bitcoin. Ada sedikit kekhawatiran bagi gamer pc, dimana, lonjakan harga cryptocurrency akan membuat kartu grafis diperkirakan akan langka karena penambang mengambilnya dalam jumlah besar untuk rig mining.

Pertanda ini bisa sama dengan apa yang terjadi pada tahun 2017 silam. Ketika itu, bitcoin mining menjadi pilihan mata pencaharian baru untuk menyelam lebih dalam mencari secercah harapan dalam bentuk berbagai mata uang cryptocurrency.

Jika kalian memperhatikan pasar graphics card belakangan ini. Kalian pasti sadar betapa menyedihkannya kondisi harga saat ini, baik baru ataupun bekas. Hal ini terutama terjadi di jangkauan mid-range graphics card.


GeForce RTX 3060 besutan Nvidia baru diluncurkan pada pertengahan Januari 2021 lalu. Anggota terbaru dari keluarga kartu grafis RTX 30 itu tergolong sebagai GPU kelas menengah, dengan banderol 329 dollar AS atau sekitar Rp 4,6 juta untuk desktop. 

Kendati demikian, GeForce RTX 3060 diklaim hadir dengan performa hingga dua kali lebih cepat dibandingkan GPU model GTX1060. GeForce RTX 3060 dibekali 3.584 CUDA cores beserta VRAM GDDR6 sebesar 12 GB dengan kecepatan clock 1.32 GHz dan boost clock hingga 1.78 GHz.

Apa yang menarik, kartu grafis masih jadi mesin yang baik untuk kegiatan proses mining. Menurut Tomshardware, kegiatan mining dengan RTX 3060 Ti akan membawa pengguna balik modal hingga jangka waktu 80 hari proses mining.

Karena alasan inilah, ada kemungkinan bahwa stok kartu grafis baru, entah itu RTX atau Radeon RX series bisa menghilang dalam sekejap di tangan para penambang cryptocurrency. Terlebih lagi, keuntungan yang dapat diperoleh akan semakin baik ketika mereka memiliki banyak perangkat ketika proses mining sedang berjalan.

Yang unik kali ini adalah pasokan kartu grafis nyatanya sudah menjadi masalah utama sejak dirilis. Seperti Nvidia dengan pilihan RTX 30 series, terkadang kita enggak bisa melihat pilihan stok yang banyak. Jika pun ada, harga yang ditawarkan jauh dari apa yang kita harapkan pada nilai SRP (suggested Retail price) sesungguhnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.